Inspirasi

Tradisi Jawa Yang Masih Lestari Sampai Sekarang

Jawa Tengah memiliki banyak tradisi yang sampai sekarang masih harus dilestarikan. Sayangnya banyak generasi muda yang tidak tahu apa saja tradisi yang harus mereka lestarikan.

Bahkan tak jarang anak muda di Jawa Tengah kesulitan menggunakan bahasa Jawa krama inggil ketika berkomunikasi dengan orang tua. Jika kamu salah satunya, maka kamu membutuhkan alat translate bahasa Jawa online.

Alat ini akan berguna ketika kamu menghadiri sebuah acara tradisi agar kamu memahami apa makna acara tersebut.

Tradisi Jawa Yang Masih Dilestarikan

Berikut ini beberapa tradisi asli Jawa Tengah yang sampai saat ini masih sering kita temui dimasyarakat. Ini adalah upaya untuk melestarikan budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita.

  1. Tedak Siten

Upacara ini juga banyak ditemui di Jawa Timur. Tradisi ini dilakukan orang tua ketika anak sudah memasuki usia 7 bulan.

Dikenal dengan upacara turun tanah yang bertujuan mengenalkan tanah yang dipijak pada anak. Upacara ini sebenarnya bentuk rasa syukur orang tua karena anaknya sudah bisa menapak di alam tempat ia tinggali.

  1. Tingkeban

Upacara ini juga disebut dengan mitoni. Kegiatan ini dilakukan ketika perempuan hamil dan sudah memasuki usia kandungan 7 bulan.

Upacara ini meliputi siraman dengan air bunga dan diiringi doa agar kandungan selamat sampai hari persalinan.

  1. Larung Saji

Bagi kamu yang tinggal di pesisir pantai, kamu pasti sering melihat tradisi ini. Biasanya para sesepuh di desa akan memberitahu tujuan upacara ini.

Jika kamu bingung dengan bahasa Jawa yang digunakan, maka kamu bisa menggunakan alat translate bahasa Jawa online agar bisa memaknai upacara larung saji dengan sepenuh hati.

Upacara ini dilaksanakan dengan menghanyutkan beberapa bahan makanan dan hasil panen. Ada juga hewan sembelihan yang ikut dilarungkan.

Tujuan upacara ini adalah sebagai rasa syukur kepada Allah dan mendoakan para nelayan agar selalu diberi perlindungan ketika melaut.

  1. Syawalan

Tradisi ini adalah tradisi yang dilakukan selama 7 hari setelah Idul Fitri. Masyarakat biasanya menyajikan nasi kuning saat hari lebaran.

Sedangkan kuliner khas lebaran seperti ketupat akan disajikan setelah tradisi syawalan selesai. Acara ini masih sering ditemui di pedesaan untuk melestarikan budaya Jawa.

  1. Pernikahan Menggunakan Adat Jawa

Salah satu tradisi Jawa yang sampai saat ini masih sering kita temui adalah dalam pernikahan adat Jawa. Mulai dari seserahan, midodareni, siraman, temu penganten, kacar kucur dan lain sebagainya.

Tradisi ini sampai sekarang masih ada di masyarakat. Bahkan banyak pasangan yang menginginkan konsep pernikahan adat Jawa karena maknanya yang sangat bagus.

  1. Sadranan

Upacara ini biasanya dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan memang memiliki banyak berkah, jadi kita harus menyambutnya dengan sukacita.

Salah satunya dengan tradisi Sadranan yaitu dengan membersihkan makam dan membuat beberapa kue tradisional Jawa seperti ketan, kolak, apem yang akan dibagikan ke semua saudara.

  1. Slametan

Slametan adalah tradisi Jawa yang sampai saat ini masih ada di masyarakat. Biasanya slametan diadakan sebagai rasa syukur dan mendoakan leluhur.

Slametan juga ada beberapa jenis tergantung maksud dan tujuan kita. Tetapi makna dari slametan adalah untuk mensyukuri nikmat Allah.

Semua tradisi Jawa bisa kamu maknai dengan baik menggunakan alat translate bahasa Jawa online, khususnya jika kamu kesulitan berkomunikasi dengan bahasa Jawa. Semoga bermanfaat!

Continue Reading