Inspirasi

Kisah Inspiratif Sang Pendiri Bukalapak Achmad Zaky

Siapa yang tidak kenal dengan Achmad Zaky yang merupakan pendiri dan juga CEO perusahaan Bukalapak. Bukalapak adalah salah satu contoh e-commerce yang behasil di Indonesia. Selain itu, perusahaan tersebut yang didirikan oleh Achmad Zaky tersebut bisa memberdayakan pada pengusaha-pengusaha kecil dan juga menengah yang ada di Indonesia agar bisa menjual produknya dengan cara yang lebih praktis dan mudah yaitu melalui online.

Nah, kini perusahaan tersebut menjadi salah satu e-commerce yang sangat berkemang di Asia Tenggara dengan jumlah pertumbuhan penjualan berkisar sampai 20% per bukan dalam kurung kurang dari 2 tahun. Kemudian Bukalapak juga sekarang bisa mengumpulkan penjual yang ada di Indonesua lebih dari 150.000 pelapak, 25.000 seller dan juga 60.000 user. Namun semua kesuksesan Zaky itu terjadi karena kerja kerasnya selama ini.

Mengenal Lebih Dekat Sosok Achmad Zaky

Dahulunya Achmad Zaky adalah lulusan dari Institut Technologi Bandung jurusan Teknik Informatika. Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 ini sebenarnya sudah mulai tertarik dengan dunia tekhnologi dari bangku sekolah dasar sehingga mendorongnya untuk berusaha masuk ke perguruan tinggi tersebut. Nah, semuanya berawal dari Achmad Zaky yang menjadapatkan sebuah hadiah dari pamannya sebuyah komputer beserta buku pemrograman komputernya.

Nah, tidak disangka ternyata Zaky mempunyai ketertarikan yang begitu kuat dengan dunia komputer beserta pemrogramannya. Ketertarikan dengan dunia komputer tersebur terus berlanjut hingga ia duduk dibangku SMA. Nah, saat di bangku SMA Zaky berhasil memenangkan kejuraan Olimpiade Sains Nasional di bidang komputer sebagai salah satu wakil dari sekilanya yaitu di SMA Negeri 1 Solo, Jawa Tengah. Pada tahun 2004 kemudian Zaky melanjutkan kuliahnya di ITB dan berhasil masuk di jurusan Tekhnologi Informatika.

Kemudian keberhasilan Zaky dalam mendapatkan kemenangan juga berlanjut hingga saat ia sedang kuliah. Pada tahun 2007 Zaky berhasil kembali memenangkan kompetisi tekhnologi informatika di tingkat nasional dan mendapatkankan juara 2 di ajang Indosat Wireless Innovation Contest. Di saat itu ia membuat software MobiSurveyor yang digunakan untuk perhitungan cepat di survei pemilihan umum dan tidak hanya itu saha ia Mendapatkan Merit Award di kompetisi INAICTA di tahun berikutnya 2008.

Kemudian prestasi yang didapatkan Zaky selama ini bisa mengantarkan kesuksesan Zaky sampai mendapatkan Beasiswa ke Oregon State University, Amerika Serikat pada tahun 2008. Ia mendapatkan beasiswa yang berlangsung sekitarĀ  bulan di Amerika dan mendapatkan banyak sekali pengalaman.

Awal Kesuksesan Membangun Bisnis

Sebenarnya Zaky masuk ke ITB itu hanya mengharapkan memperoleh ijazah kemudian bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan penghasilan yang besar. Namun seiring dengan berjalannya waktu Zaky mulai mengalami perubahan cara berpikirnya dan juga didukung dengan banyak sekali lulusan-lulusan ITB yang berhasil menjadi pengusaha suskes seperti contohnya Aburizal Bakrie dan uga Arifin Panigoro.

Setelah lulus dari ITB Zaky mendapatkan 2 pilihan yaitu bekerja di sebuah perusahaan besar atau justru mendirikan perusahaan sendiri. Kemudian ia mulai membangun usaha yang berhubungan dengan jurusannya yaitu informatika. Nah, pada usia 31 tahun ia akhirnya berhasil mendirikan perusahaan di bidang jasa konsultasi tekhnologi yang dinamakan Suitmedia. Pada akhirnya Suitmedia bisa berkembang pesat dan hingga akhirnya mendirikan Bukalapak.

Sejak saat itu Zaky mulai memutuskan unutk fokus dengan membangun Bukalapak sampai menjadi salah satu e-commerce yang terpercaya dan juga dikenal oleh banyak orang. Kemudian selama membangung bisnisnya ini Zaky juga sempat berpikir untuk mendirikan hal yang bisa bermanfaat untuk orang banyak. Lalu dia mulai mendirikan situs yang dapat memberikan fasilitas penjual dan pembeli secara online.

Nah, karena pada saat itu situs yang serupa masih sedikut sehingga membuat Zaky yakn untk mendirikan Bukalapak pada tahun 2010. Di awal membuka bisnisnya Zaky hanya memiliki 3 orang yang terlibat langsung didalam bisnisnya. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu Zaky ini telah mampi memiliki 150.000 penjual dengan beragam produk yang diperjual belikan dari mulai makanan, fashion, elektronik dan sebagainya. Nah, sekarang Zaky sudah berhasil mendapatkan penghasilan yang sangat tinggi karena telah menjadi pendiri sekaligus CEO Bukalapak tersebut.

Continue Reading
Inspirasi

Sebuah Kisah Inspiratif Seorang Pembudidaya Ikan Hias Santoso

Santoto lahir dari keluarga yang terbilang sangat sederhana karena di masa kecilnya banyak pengalaman yang sangat memilukan. Bahkan dahulu Santoso pernah hanya memakan dari sisa-sisa nasi kotak yang ia temukan di tempat sampah. Nah, karena Santoto menyadari bukan dari kalangan yang berada maka ia terus bekerja keras dan memiliki tekad untuk menjadi orang sukses.

Dari kecil Santoso sudah terbiasa untuk bekerja keras untuk terus mendapatkan pundi-pundi rupiah untuk menghidupinya. Bahkan dahulu di usianya yang masih duduk di bangki sekolah dasar sudah menjadi caddy tenis. Pekerjaan itu dilakukannya di sekitar tahun 1970an dan tempatnya adalah berada dikomplek TNI AU, Kec, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Pada saat itu santoso hanya diberikan uang Rp. 100,- dan tentu uang segitu bisa dimanfaatkannya karena cukup untuk membantu orang tua sehingga bisa memberi keringanan kepada orang tua dari hasil tersebut. Nah, karena keterbatasa biaya maka Santoso hanya mampu disekolahkan di Sekolah dasar saja karena penghasilannya tidak cukup untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sekitar tahun 1993, Santoso mulai mengadu nasibnya di Jakarta dan berharap bisa mendapatkan pekerjaan. Namun pada saat itu Jakarta tidak cocok dengan Santoso sehingga ia hanya mampi bertahan sekitar 3 tahun karena alasannya selama ini memasukkan lamaran disejumlah perusahaan selalu ditolak. Kemudian Sanotoso memutuskan untuk kembali lagi ke Kampung halamannya di Yogyakarta.

Kehidupan Baru Santoso Setelah Pulang ke Kampung Halaman

Kemudian ia memulai dengan kehidupan barunya dengan mencoba budidaya ikan dan pada saat ituĀ  Sanotoso menyewa tahah desa yang luasnya adalah skeitar 300 meter. Ia menyewanya dengan uang pinjamannya sehingga setiap bulan harus membayar sejumlah pinjaman tersebut. Nah, alasan utama Santoso mencoba membudidaya ikan adalah karena ia sangat senang dan menyukai ikan dari kecil.

Nah, dari alasan itulah ia mulai mencoba melakukan budidaya ikan dan berharap bisa mendapatkan banyak pundi-pundi rupiah. Pada awal mencoba melakukan budidaya ia hanya budidaya ikan saja kemudian lama-lama mencoba mengembangkan cara pembibitan benih ikan. Ia pergi ke Balai Benih Ikan atau BBI untuk mendapatkan pengalaman disana. Namun sayangnya setelah datang ke Balai Benih Ikan Santoso disuruh pulang karena dianggap tidak memiliki cukup banyak uang.

Tetapi tekad santoso kuat sehingga ia selalu berusaha datang kesana sebanyak 3 sampai 4 kalinya dan akhirnya petugaspun memberikan kesempatan kepada Santoso. Namun santoso diberikan syarat supaya membeli bibit yang terdapat didalam satu kolam penuh dan akhirnya ia pergi mencari pinjaman lagi. Akhirnya Santoso mampu membuat ikan-ikan tersebut tumbuh dengan sehat dan gemuk-gemuk.

Nah, kemudian sedikit demi sedikit ikan yang sudah layak dijual itu bisa dimanfaatkan untuk membayar sejumlah hutang-hutangnya. Sekitar tahun 1998, Santoso mulai melebarkan bisnisnya menjadi budidaya ikan koi dan lama-lama ia pun merasakan hasil jerih payahnya tersebut. Nah, hingga pada tahun 2007 usaha Santoso terus berkembang pesat dan mulai peruntungan dengan mengembangkan ikan hias lainnya seperti Arwana.

Pada akhirnya keberuntungan ada pada Santoso sehingga pasar ikannya menembus sampai ke Singapura, Tiongkok dan juga Jepang. Bahkan sekarang Santoso menjadi Pengawas di sebuah Asosiasi Pecinta Koi Indonesia dan sudah mampu mengelola kolam ikan dengan luas sekitar 1,4 hektare dan pendapatannya pun kini sudah mencapau ratusan juta rupiah. Sehingga kini Santoso berhasil untuk menghidupi keluarganya yang dari dulu serba kekurangan sekarang bisa mengubahnya menjadi lebih baik.

Continue Reading